Bulum Edit
Tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebgai rujukan
KELOMPOK V
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Asnawi
2. Amarlina
3. Rohani
BUMI DALAM ALAM SEMESTA
Terjadinya alam
semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih merupakan
misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia. Namun walaupun
demikian para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus mengadakan
penelitian-penelitian untuk mengungkap tabir misteri tersebut. Apa, mengapa,
bagaimana dan kapan terjadi alam semesta ini. Oleh karena manusia dengan
mempergunakan segala kemampuannya, mempergunakan teknologi canggih terus
berusaha untuk mengungkapkann misteri alam semesta ini.
Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukan yang istimewa di alam semesta ini, karena melihat bahwa matahari terbit di sebelah timur, pada tengah hari ada di atas kepala kita dan terbenam di sebenam barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula yang mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.
1. Pembentukan Alam Semesta Dan Tata Surya
a.
Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang
Theory), Teori ini menyatakan bahwa alam semsta ini berasal dari kondisi super
padat dan panas yang kemudian meledak, mengembang sekitar 13.700 juta tahun
yang lalu. Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu masa yang sangat
besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meladak dengan hebat
karena adanya reaksi inti. Massa
itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
b. Setelah berjuta-juta tahun, masa yang berserak itu berbentuk kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukungan oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Menurut teori ini ada beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta
c. Teori Keadaan Tetap (steady-state theory), Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan, bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi. Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.
Dengan di ketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi dengan bumi dari pemotretan hasil satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spectra yang menuju ke panjang gelombang yang lebih besar yaitu kearah merah yang di sebut dengan pergeseran merah. Hasil penemuan itulah yang menguatkan teori bahwa alam semesta selalu berekspansi dan berkontraksi.Siklus tersebut diduga berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta bintang-bintangnya.Ekspansi ini di dukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen dan akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang lebih kompleks. Sedangkan masa kontraksi galaksi dan bintang yang terbentuk, meredum dan unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Dengan demikian harus ada ledakan yang memulai adanya pengembangan.
d. Teori Creatio Continua. Dikemukakan oleh Fred hoyle, Bindi dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada,alam semesta tidak pernah bermula dan tidak pernah berakhir.
2. Bumi Sebagai Planet
Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6milyar tahun jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer atau 1 AU (ing: ASTRONOMICAL UNIT). Bumi kita tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya dan menggelembung pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah 6.356,8 Km sedangkan pada equator jari- jari nya 6.378,2 Km. pepat nya bola bumi ini disebabkan pada saat baru terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian equator.
Ciri bumi
dapat juga ditunjukkan oleh nilai massa
jenisnya. Dengan mengetahui masa jenis bumi kita dapat mempekirakan bahan-bahan
penyusun bumi khususnya bagian dalam bumi. Kita telah mengetahui massa dan jari-jari bumi.
Jika kita anggap bumi berbebtuk bola, maka volum bumi dapat kita hitung dengan
rumus volum bola (4/3)R2, dengan R adalah jari-jari bumi. Massa
jenis rata-rata bumi kira-kira 5.500 kg/m3 atau 5,5 massa jenis air (1000 kg/m3).
Selain memiliki massa
jenis bumi juga melakukan rotasi. Rotasi adalah perputaran bumi berputar pada
porosnya. Waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi satu kali dmengitari
porosnya adalah 1 hari atau 24 jam (tepatnya adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik).
Arah rotasi bumi adalah “arah timur” yaitu dari barat ke timur.
Rotasi bumi terhadap porosnya menyebabkan :
a) Pergantian siang dan malam hari.
b) Gerak semu harian benda langit.
c) Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.
d) Perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
3. Struktur Bumi
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang ter besar dari empat planet kebumian,dalam kedua arti , massa dan ukuran.dari ke empat panet kebumian, juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Proses alam endogen/tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaaan bumi ini.Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperi yang kita tahu bahwa pemukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung,lembah,bukit,danau,sungai,dsd. Adanya bentukan-bentukan tersebut menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.
4. Pembentukan Benua dan Samudera
Benua dan samudera
terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu bentuk benua dan samudera
tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses yang maka terbentuklah benua
seperti pada saat ini.
Ada seorang
ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang mengemukakan teori tentang
pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener, sebelum jaman Carbon (± 300 juta
tahun lalu), semua benua yang ada sekarang ini trgabung menjadi satu yang
disebut benua Pangea. Benua pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu
benua Laurasia (di bagian utara) dan benua Gondwana (di bagian selatan). Proses
pecahnya benua Pangea ini terjadi sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya
benua Laurasia bagian barat bergerak ke utara menjauhi benua Gondwana yang
akhirnya membentuk benua Amerika utara. Sedangkan benua Gondwana di selatan
terpecah menjadi beberapa benua, yaitu sebagai berikut :
1. Bagian barat bergeser terus kea rah barat menjadi benua Amerika Selatan.
2. Bagian timur bergerak ke timur menjadi benua Afrika.
3. Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak kea rah timur laut
dan menjadi India.
4. Satu bagian lagi terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus bergerak ke
arah timur laut, dan pecahn bagn barat terus bergerak ke arah selatan.
Pekembangan selanjutnya, Amerika utara bergabung menjadi satu dengan Amerika Selatan, Eurasia menjadi benua Eropa dan benua Asia. Bagian selatan yang bergerak ke selatan menjadi benua Antartika dan bagian dari bagian selatan yang bergerak ke timur laut menjadi benua Australia. Teori Waneger disebut juga Teori Pergeseran Benua.
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN
PENYEBARANNYA
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun
hewan. Hal ini mendorong para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut,dengan
suatu sistem yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini, memungkinkan para ahli
lebih mudah mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam itu. Dasar
klasifikasi makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri
morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Untuk mempelajari lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh
hewan dan tumbuhan. Berdasar kesamaan ciri, kita dapat mengklompokan atau
mengklasifikasikannya. Kegiatan pengklasifikasikan makhluk hidup bertujuan
untuk memeprtmudag mengenal objek yanng beraneka ragam dengan cara mencari
persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut. Klasifikasi juga
mempermudah dalam pemberian nama ilmiah terhadap suatu individu.
1. Biosfer dan Mahkluk
Hidup
Kata biosfer diambil dari kata bio yang berarti kehidupan dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer
adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer (darat), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara).
Setelah bola bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua,danau,sungai, serta lautan pada kira-kira 2.250 juta tahun lalu, terbentuklah wahana bakal biosfer, yaitu suatu tempat tinggal makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk hidup terbentuk sistem hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengalilinginya. Tempat dan sistem itulah yang disebut biosfer.
Biosfer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Untuk mengurangi adanya kebakaran dan pembukaan hutan untuk pemukiman, dibuatlah cagar biosfer. Cagar biosfer merupakan suatu tempat yang dapat digunakan untuk menilai perubahan-perubahan yang dibuat manusia dan arah perubahan lingkungan.
Pembuatan cagar biosfer bertujuan sebagai berikut :
1.
Melestarikan keragaman
komunitas kehidupan dan ekosistem alam
2.
Menyediakan daerah penelitian
ekologi dan lingkungan, baik di dalam maupun diluar cagar biosfer
3.
Menyediakan sarana dan
prasarana untuk pendidikan dan latihan
Menurut
Mskoeri Jasin, suatu benda dinyatakan sebagai makhluk hidup jika memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Melakukan metabolisme
(pertukaran zat)
2.
Tumbuh, artinya bertambah besar
karena pertambahan dari alam dan bergerak
3.
melakukan Reproduksi
(berkembang biak)
4.
Memiliki iritabilitas atau
kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan
5.
Mampu mengadakan adaptasi
terhadap lingkungan
Maskeori Jasin melanjutkan bahwa sebelum makhluk hidup muncul di
permukaan bumi, yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisik saja. Ada beberapa teori yang
menyatakan darimana mulai munculnya makhluk hidup, yaitu :
1.
Teori Cosmozoa, yaitu makhluk hidup di bumi dari bagian lain alam semesta ini.
2.
Teori Pfluger, yaitu makhluk hidup berasal dari materi yang sangat panas,
kemudian bahan itu mengandung karbon dan nitrogen serta terbentuk senyawa
cyanogen (CN).
3.
Teori Moore, yaitu makhluk hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari
bahan organik pada saat bumi mengalami pendinginan memlalui suatu proses yang
kompleks dalam larutan yang labil.
4.
Teori Allen, yaitu pada saat keadaan fisi bumi ini seperti keadaan sekarang,
beberapa reaksi terjadi, yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap
oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi.
5.
Teori Transendental, atau dari ciptaan yang merupakan jawaban secara relligi bahwa
benda hidup diciptakan oleh super nature atau tuhan yang maha kiasa diluar
jangkauan sains.
Tetapi salah satu dari ahli ilmu alamiah, yaitu Aristoteles berpendapat bahwa benda-benda hidup
itu mungkin dapat timbul dari benda mati. Seperti contoh, cacing berasal dari
lumpur, ulat berasal dari daging yang membusuk, tikus berasal dari
pakaian-pakaian bekas yang tersimpan lama. Pendapat tersebut disebut abiogenesis atau generatio spontanea. Dan Jasin
pun menerima secara luas tentang pendapat tersebut.
2. Asal Mula Kehidupan Di
Bumi
Fakta menunjukan bahwa bumi kita sejak
awal memangul kehidupan. Menurut dugaan, usia bumi kurang lebih adalah 3.000
juta tahun, namun hadirnya kehidupan di atas bumi berubah sekitar 2.000 juta
tahun dan ini berawal dari makhluk yang sangat sederhana. Hal tersebut
diketahui berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat
radioktif dengan zat hasil luruhnya.
Dengan metode tersebut tersebut dapat
diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang
lalu. Dari penelitian berbagai batuan ternyata terdapat batuan yang berumur 3,5
juta tahun yang menunjukkan tanda – tanda sisa kehidupan atau fosil. Ini
berarti pada saat itu telah ada kehidupan dibumi.
3.
Keanekaragaman Mahkluk Hidup
Setiap makhluk hidup mempunyai sifat yang sama
atau berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Keaneka-ragaman hayati terbentuk
akibat adanya keseragaman dan keberagaman sifat atau ciri makhluk tersebut.
Jadi, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang
menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies, dan ekosistem di suatu daerah.
Penyebab keanekaragaman hayati ada
dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat
relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe)
organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif labil pengaruhnya terhadap morfologi
(fenotipe) organisme.
Keanekaragaman
hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman
jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
a. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah
keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen
mengakibatkan variasi antarindividu sejenis, misal keanekaragaman gen pada manusia.
Keanekaragaman gen pada manusia dapat
terlihat pada perbedaan sifat antara lain warna mata (biru, hitam, dan
cokelat), ukuran tubuh, warna kulit (hitam, putih, sawo matang, dan kuning),
serta bentuk rambut (lurus, ikal, dan keriting). Keanekaragaman sifat tersebut
b. Keanekaragaman
Jenis
Keanekaragaman
jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antarjenis
(interspesies) dalam satu marga. Keanekaragaman jenis lebih mudah diamati
daripada keanekaragaman gen. Hal ini karena perbedaan antarspesies makhluk
hidup dalam satu marga lebih mencolok daripada perbedaan antarindividu dalam
satu spesies, misal tumbuhan sirsak dan srikaya. Keduanya termasuk dalam genus
yang sama yaitu Annona. Namun, keduanya mempunyai ciri-ciri fisik berbeda.
c. keanekaragaman Ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat
makhluk hidup dan lingkungan. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup
melakukan hubungan timbal balik, baik antarmakhluk hidup maupun makhluk hidup
dengan lingkungannya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di
dalam ekosistem.
Apa yang mengakibatkan terjadinya
keanekaragaman tingkat ekosistem? Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi
akibat adanya perbedaan letak geografis. Perbedaan letak geografis ini
mengakibatkan terjadinya perbedaan iklim.
Pada iklim yang berbeda pasti
terdapat perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan
lama penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis tumbuhan
(flora) dan hewan (fauna) yang hidup di suatu daerah.
4. Penyebaran dan Sejarah Perkembangan Mahkluk Hidup
Berdasarkan
Sejarah melalui penelitian Geologi (Penelitian tentang lapisan kulit bumi)
,berjuta juta tahun yang lalu dijelaskan perkembangan makhluk hidup dan
lingkungannya ,dari awal terbentuknya permukaan bumi , munculnya makhluk makhluk
kecil (microorganism)seperti protozoa yang kemudian berkembang menjadi makhluk
yang lebih komplek, dan kemudian munculah makhluk makhluk raksasa, dan muncul
makhluk lainnya seperti serangga, reptile, ikan, mamalia dan sebagainya.
Perkembangan
makhluk hidup diBumi dapat dijelaskan dengan “Pembagian Jaman Berdasarkan
Geologi” :
1. Zaman Azoikum (Zaman Tertua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 2500
juta tahun. Bumi masih merupakan bola gas sangat panas yang berputar pada
porosnya.
2. Zaman Palaeozoikum (Zaman Kehidupan Tua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Akan tetapi, pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan. Seperti makhluk bersel satu (mikro-organisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan & jenis ganggang atau rumput-rumputan. Adanya hewan dan tumbuhan di bumi pada zaman ini diketahui dari sisa-sisanya yang telah membatu disebut fosil. Fosil ini umumnya ditemukan di batu karang. Zaman ini disebut zaman primer (zaman pertama).
3. Zaman Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan)
Zaman Mesozoikum terjadi sekitar 65 sampai 200 juta tahun yang lalu. Saat itu mulai muncul pohon-pohon besar dan hewan yang hidup di darat. Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. iklim semakin membaik, curah hujan mulai berkurang. Sungai-sungai besar & danau banyak yang kering dan berlumpur. Ikan banyak yang mati, tetapi beberapa jenis yang dapat bertahan hidup. Ikan itu dapat bernapas meskipun tak ada air. Siripnya sangat kuat, bisa digunakan untuk berjalan. Mereka merangkak ke darat dan mulai hidup di darat. Ikan yang hidup di darat kemudian berubah, siripnya tumbuh menjadi kaki yang kuat. Ekornya tumbuh makin panjang. Kepalanya makin besar & keras. Hewan itu dapat hidup di air dan di darat. Mereka lebih banyak hidup di darat dan turun ke air jika bertelur. Beberapa jenis hewan amphibi tumbuh menjadi besar sekali, bahkan besarnya ada yang melebihi seekor buaya. Bentuknya berubah, sisiknya menjadi besar-besar. Telurnya bekulit keras seperti telur ayam.
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
Sumber daya alam
adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya
alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar
pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan
cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan
harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut
makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam
memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia.
Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya
dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah kehidupan bisa terganggu.
1. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Sumber
daya alam dan lingkungan hidup dapat
dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
1.1 Berdasarkan
Sifat
Menurut
sifatnya, sumber daya alam dan lingkungan hidup dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber
daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air,
dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki
daya regenerasi (pulih kembali).
b. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya:
minyak tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi
pasang surut, dan energi laut.
1.2 Berdasarkan
Potensi
Menurut
potensi penggunaannya, sumber daya alam dan lingkungan hidup dibagi beberapa
macam, antara lain sebagai berikut:
a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat
kapas, rosela, dan sebagainya.
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun,
sinar matahari, energi pasang surut laut,
kincir angin, dan lain-lain.
c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang
atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
1.3 Berdasarkan Jenis
Menurut
jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam
fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang
berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
2.
Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sumber-sumber
daya alam banyak sekali macamnya merupakan bahan dasar bagi pengelolaan untuk
memenuhi segala kebutuhan manusia. Sumber daya alam akan benar-benar berguna
apabila pemanfaatannya lebih menyangkut kebutuhan manusia. Pengelolaan yang
kurang menyangkut kebutuhan manusia di samping akan merusak lingkungan
sekitarnya juga akan menjadi bagi
manusia sendiri.
Oleh karena itu,
dalam mengolah sumber daya alam harus berdasarkan prinsip-prinsip berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan. Berwawasan
lingkungan artinya mempertimbangkan kelestarian dan jangan sampai menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan hidup. Berkelanjutan, artinya pengolahan sumber daya alam jangan sampai
punah, perlu dipikirkan kelanjutannya.
Cara penggunaan
sumber daya alam oleh manusia yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara
sebagai berikut :
a. Selektif,
yaitu memilih, menggunakan, dan mengusahakan sumber daya alam dengan
sungguh-sungguh untuk kepentingan kehidupan.
b. Menjaga
kelestarian. Untuk menggali dan mengolah sumber daya alam perlu menggunakan
teknologi maju sehingga memungkinkan terpeliharanya kelestarian.
c. Menghemat.
Perlu dihindarkan pemborosan dalam mengolah sumber daya alam.
d. Memperbarui.
Perlu adanya upaya untuk memperbarui sumber daya alam antara lain dengan cara
sebagai berikut :
a. Reboisasi dan penghijauan
lahan yang gundul.
b. Mengembangbiakkan
hewan dan tumbuhan secara modern melalui tindakan pelestarian.
c. Penanaman ladang secara
bergilir.
d. Pengolahan tanah pertanian
dengan pancausaha pertanian.
3.
Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup
berasal dari kata “lingkungan dan hidup” dalam kamus besar bahasa Indonesia
yang di susun oleh tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa
terbitan Balai Pustaka, 1984, lingkungan diartikan sebagai daerah (kawasan dan
sebagainya), sedang lingkungan alam diartikan sebagai keadaan (kondisi,
kekuatan) sekitar, yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku organisme.
a. Pengaruh Kependudukan dengan
Lingkungan Hidup
Populasi dunia
ini perlahan-lahan meningkat. Ketika hal ini terjadi, kita perlu mengambil
hati-hati dalam memastikan kita
tidak merugikan lingkungan. Jika kita tidak berhati-hati maka bisa menimbulkan
dampak bencana bagi kita dan alam.
Sebagai kota tumbuh lebih besar
dan lebih besar tanah alam sekitar mereka sedang berubah menjadi rumah dan
gedung perkantoran. Kita perlu
mengatur lebih dalam taman kota
untuk memungkinkan sejumlah besar urbanisasi. Ini membantu untuk memperindah
taman kota
sambil membantu melestarikan lingkungan kita.
Seperti kita
membangun rumah-rumah dan kota-kota kita menggunakan kayu semakin banyak dan
sumber daya alam lainnya untuk bangunan.. Kita perlu membatasi berapa banyak
penggalian diperbolehkan dalam satu area dan mereka harus ditanam kembali,
bukan dibiarkan gundul. Jika Anda
pernah melihat setelah sebuah tambang Anda akan mengerti bagaimana bekas luka
ke bumi.
Ketika kita
menggunakan pohon-pohon di hutan tropis atau hutan apapun kita harus menanam
setidaknya jumlah yang sama dari pohon yang kami ambil dari itu.Burung, tupai,
dan hewan lainnya menggunakan hutan-hutan untuk bertahan hidup dan mengumpulkan
makanan.Tanpa ini habitat alami mereka perlahan-lahan akan mulai mati.
Sumber daya juga alternatif harus diteliti dan
digunakan lebih berat. Seperti
yang kita membakar bahan bakar fosil semakin banyak kita menyakiti atmosfer dan
perlahan-lahan kehilangan sumber-sumber yang berharga.Belajar bagaimana untuk
memperluas penggunaan kita matahari, angin, dan energi hidro-listrik akan
sangat membantu menyelamatkan lingkungan.
b. Gambaran Umum Pengaruh Kependudukan
terhadap Lingkungan
Lingkungan alam
ini saling berhubungan karena setiap organisme, dari kuman untuk ikan paus
kepada orang-orang, adalah bagian dari rantai makanan yang bergantung pada
habitat yang sehat untuk bertahan hidup." Sebagai penduduk tumbuh, ada
yang kurang dari sumber daya dunia bagi setiap orang; pribadi kita sepotong kue
semakin kecil. Pernyataan itu menyiratkan bagaimana tindakan manusia dan bahkan
semakin banyak orang yang membutuhkan sumber daya, dampak negatif terhadap
lingkungan.
Daya dukung
merujuk pada jumlah orang bumi dapat mendukung secara berkelanjutan. Hal
ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pemanfaatan sumber daya dan
distribusi sumber daya.. Daya dukung diperkirakan di berbagai
derajat dari angka terendah satu miliar sampai sekitar 44 milyar. Daya
dukung telah ditingkatkan oleh ilmu pengetahuan dan diperkirakan bahwa jika
Dunia melebihi "daya dukung" nya maka ilmu akan menjadi harapan
terakhir kami untuk menemukan solusi.
c. Sikap
Manusia Terhadap Kependudukan Dan Lingkungan Hidup .
Umat manusia
harus menyadari bahwa bumi tempat berpijak memiliki keterbatasan daya tamping
baik dari segi daya yang dimilikinya maupun dari segi materi yang dikandungnya.
Memperhatikan
jumlah penduduk yang terus meningkat hingga memasuki abad ke-21, masyarakat
jangan terpaku pada jumlah peduduk yang semakin bertambah, tetapi perhatian itu
terutama lebih di fokuskan pada kebutuhan yang diperlukan manusia yang berlipat
ganda. Menurut Otto Soemarwato, manusia terlalu arogan dalam memanfaatkan daya
yang dimiliki bumi. Padahal manusia pendatang baru di bumi, nenek moyang
manusia tertua muncul baru sekitar 3 juta tahun yang lalu. Manusia dikatakan
modern adalah hasil proses evolusi, seperti halnya mahluk hidup lainnya,
manusia berinteraksi denga lingkungan hidupnya. Oleh karena itu, maka setiap
perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup sangat berpengaruh pada kehidupan
manusia, padahal manusia ingin hidup sejahtera.
Pada hakekatnya,
untuk membina kesejahteraan hidup manusia memerlukan 4 macam kebutuhan hidup
yaitu: pangan, sandang, papan dan pendidikan.
d. Peran
Teknologi Dalam Lingkungan Hidup.
Teknologi saat
ini, kebijakan, dan pengaruh budaya hubungan antara dinamika populasi manusia
dan lingkungan alam. Perubahan teknologi yang paling terpengaruh kondisi
lingkungan yang berhubungan dengan penggunaan energi. Konsumsi minyak, gas
alam, dan batubara meningkat secara dramatis selama abad kedua puluh. Sampai
sekitar tahun 1960, negara-negara maju bertanggung jawab untuk kebanyakan
konsumsi ini. Sejak itu, bagaimanapun, industrialisasi di negara-negara
berkembang yang baru telah mengakibatkan ketergantungan lebih besar pada
intensif dan sangat mencemari proses produksi-sumber daya.
4. Prinsip dan Usaha Pelestarian SDA dan Lingkungan
Hidup
Prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan
hidup, secara teoritis-idealistis adalah sebuah prinsip yang menghendaki
upaya-upaya konkret dilapangan untuk mewujudkan eksistensi kelestarian fungsi
lingkungan hidup secara terus-menerus dari ancaman pencemaran atau kerusakan
dari ancaman pencemaran atau kerusakan akibat kelalaian yang dilakukan oleh
pelaku usaha atau kegiatan.
Idealisme yang melandasi prinsip ini pada
intinya adalah proses atau cara yang tepat untuk melakuan beragam upaya untuk
mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Landasan penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup tersebut.
Landasan penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup tersebut.
Usaha-usaha yang harus dilakukan untuk Pelestarian SDA dan
Lingkungan hidup antara lain adalah :
1. Menggalakkan reboisasi
2. Menggalakkan AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan PROKASIH (Program Kali Bersih) pada
kota-kota besar dan padat industry.
3. Melakukan Gerakan
Tembang Pilih
4. Mengurangi Laju
Erosi
0 komentar:
Posting Komentar