Rabu, 06 Februari 2013


Bulum Edit

Tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebgai rujukan

KELOMPOK V

 

 

 

 

ANGGOTA KELOMPOK :

1.     Asnawi

2.     Amarlina

3.     Rohani

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BUMI DALAM ALAM SEMESTA

Terjadinya alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia. Namun walaupun demikian para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkap tabir misteri tersebut. Apa, mengapa, bagaimana dan kapan terjadi alam semesta ini. Oleh karena manusia dengan mempergunakan segala kemampuannya, mempergunakan teknologi canggih terus berusaha untuk mengungkapkann misteri alam semesta ini.
 
Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukan yang istimewa di alam semesta ini, karena melihat bahwa matahari terbit di sebelah timur, pada tengah hari ada di atas kepala kita dan terbenam di sebenam barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula yang mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.

1.     Pembentukan Alam Semesta Dan Tata Surya

a.       Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory), Teori ini menyatakan bahwa alam semsta ini berasal dari kondisi super padat dan panas yang kemudian meledak, mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu masa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meladak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat    ledakan.

b.      Setelah berjuta-juta tahun, masa yang berserak itu berbentuk kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukungan oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Menurut teori ini ada beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta

 

c.      Teori Keadaan Tetap (steady-state theory), Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan, bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi. Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.

Dengan di ketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi dengan bumi dari pemotretan hasil satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spectra yang menuju ke panjang gelombang yang lebih besar yaitu kearah merah yang di sebut dengan pergeseran merah. Hasil penemuan itulah yang menguatkan teori bahwa alam semesta selalu berekspansi dan berkontraksi.Siklus tersebut diduga berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta bintang-bintangnya.Ekspansi ini di dukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen dan akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang lebih kompleks. Sedangkan masa kontraksi galaksi dan bintang yang terbentuk, meredum dan unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Dengan demikian harus ada ledakan yang memulai adanya pengembangan.

d.      Teori Creatio Continua. Dikemukakan oleh Fred hoyle, Bindi dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada,alam semesta tidak pernah bermula dan tidak pernah berakhir.

 

2.     Bumi Sebagai Planet

Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6milyar tahun jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer atau 1 AU (ing: ASTRONOMICAL UNIT). Bumi kita tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya dan menggelembung pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah 6.356,8 Km sedangkan pada equator jari- jari nya 6.378,2 Km. pepat nya bola bumi ini disebabkan pada saat baru terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian equator.

Ciri bumi dapat juga ditunjukkan oleh nilai massa jenisnya. Dengan mengetahui masa jenis bumi kita dapat mempekirakan bahan-bahan penyusun bumi khususnya bagian dalam bumi. Kita telah mengetahui massa dan jari-jari bumi. Jika kita anggap bumi berbebtuk bola, maka volum bumi dapat kita hitung dengan rumus volum bola (4/3)R2, dengan R adalah jari-jari bumi. Massa jenis rata-rata bumi kira-kira 5.500 kg/m3 atau 5,5 massa jenis air (1000 kg/m3).
Selain memiliki massa jenis bumi juga melakukan rotasi. Rotasi adalah perputaran bumi berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi satu kali dmengitari porosnya adalah 1 hari atau 24 jam (tepatnya adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah “arah timur” yaitu dari barat ke timur.

Rotasi bumi terhadap porosnya menyebabkan :
a) Pergantian siang dan malam hari.
b) Gerak semu harian benda langit.
c) Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.
d) Perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.

 

 

3.     Struktur Bumi

Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang ter besar dari empat planet kebumian,dalam kedua arti , massa dan ukuran.dari ke empat panet kebumian, juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.

Proses alam endogen/tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaaan bumi ini.Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperi yang kita tahu bahwa pemukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung,lembah,bukit,danau,sungai,dsd. Adanya bentukan-bentukan tersebut menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.

4.     Pembentukan Benua dan Samudera

Benua dan samudera terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu bentuk benua dan samudera tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses yang maka terbentuklah benua seperti pada saat ini.
Ada seorang ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang mengemukakan teori tentang pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener, sebelum jaman Carbon (± 300 juta tahun lalu), semua benua yang ada sekarang ini trgabung menjadi satu yang disebut benua Pangea. Benua pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu benua Laurasia (di bagian utara) dan benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea ini terjadi sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya benua Laurasia bagian barat bergerak ke utara menjauhi benua Gondwana yang akhirnya membentuk benua Amerika utara. Sedangkan benua Gondwana di selatan terpecah menjadi beberapa benua, yaitu sebagai berikut :


1. Bagian barat bergeser terus kea rah barat menjadi benua Amerika Selatan.
2. Bagian timur bergerak ke timur menjadi benua Afrika.
3. Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak kea rah timur laut dan menjadi India.
4. Satu bagian lagi terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus bergerak ke arah timur laut, dan pecahn bagn barat terus bergerak ke arah selatan.

 

Pekembangan selanjutnya, Amerika utara bergabung menjadi satu dengan Amerika Selatan, Eurasia menjadi benua Eropa dan benua Asia. Bagian selatan yang bergerak ke selatan menjadi benua Antartika dan bagian dari bagian selatan yang bergerak ke timur laut menjadi benua Australia. Teori Waneger disebut juga Teori Pergeseran Benua.

































KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PENYEBARANNYA

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun hewan. Hal ini mendorong para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut,dengan suatu sistem yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini, memungkinkan para ahli lebih mudah mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam itu. Dasar klasifikasi makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.

Untuk mempelajari lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh hewan dan tumbuhan. Berdasar kesamaan ciri, kita dapat mengklompokan atau mengklasifikasikannya. Kegiatan pengklasifikasikan makhluk hidup bertujuan untuk memeprtmudag mengenal objek yanng beraneka ragam dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut. Klasifikasi juga mempermudah dalam pemberian nama ilmiah terhadap suatu individu.


1. Biosfer dan Mahkluk Hidup

Kata biosfer diambil dari kata bio yang berarti kehidupan dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer (darat), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara).

Setelah bola bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua,danau,sungai, serta lautan pada kira-kira 2.250 juta tahun lalu, terbentuklah wahana bakal biosfer, yaitu suatu tempat tinggal makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk hidup terbentuk sistem hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi yang mengalilinginya. Tempat dan sistem itulah yang disebut biosfer.

Biosfer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Untuk mengurangi adanya kebakaran dan pembukaan hutan untuk pemukiman, dibuatlah cagar biosfer. Cagar biosfer merupakan suatu tempat yang dapat digunakan untuk menilai perubahan-perubahan yang dibuat manusia dan arah perubahan lingkungan.

Pembuatan cagar biosfer bertujuan sebagai berikut :
1.      Melestarikan keragaman komunitas kehidupan dan ekosistem alam
2.      Menyediakan daerah penelitian ekologi dan lingkungan, baik di dalam maupun diluar cagar biosfer
3.      Menyediakan sarana dan prasarana untuk pendidikan dan latihan

Menurut Mskoeri Jasin, suatu benda dinyatakan sebagai makhluk hidup jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Melakukan metabolisme (pertukaran zat)
2.      Tumbuh, artinya bertambah besar karena pertambahan dari alam dan bergerak
3.      melakukan Reproduksi (berkembang biak)
4.      Memiliki iritabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan
5.      Mampu mengadakan adaptasi terhadap lingkungan
Maskeori Jasin melanjutkan bahwa sebelum makhluk hidup muncul di permukaan bumi, yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisik saja. Ada beberapa teori yang menyatakan darimana mulai munculnya makhluk hidup, yaitu :
1.      Teori Cosmozoa, yaitu makhluk hidup di bumi dari bagian lain alam semesta ini.
2.      Teori Pfluger, yaitu makhluk hidup berasal dari materi yang sangat panas, kemudian bahan itu mengandung karbon dan nitrogen serta terbentuk senyawa cyanogen (CN).
3.      Teori Moore, yaitu makhluk hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan organik pada saat bumi mengalami pendinginan memlalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil.
4.      Teori Allen, yaitu pada saat keadaan fisi bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi, yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi.
5.      Teori Transendental, atau dari ciptaan yang merupakan jawaban secara relligi bahwa benda hidup diciptakan oleh super nature atau tuhan yang maha kiasa diluar jangkauan sains.
Tetapi salah satu dari ahli ilmu alamiah, yaitu Aristoteles berpendapat bahwa benda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari benda mati. Seperti contoh, cacing berasal dari lumpur, ulat berasal dari daging yang membusuk, tikus berasal dari pakaian-pakaian bekas yang tersimpan lama. Pendapat tersebut disebut abiogenesis atau generatio spontanea. Dan Jasin pun menerima secara luas tentang pendapat tersebut.


2. Asal Mula Kehidupan Di Bumi

Fakta menunjukan bahwa bumi kita sejak awal memangul kehidupan. Menurut dugaan, usia bumi kurang lebih adalah 3.000 juta tahun, namun hadirnya kehidupan di atas bumi berubah sekitar 2.000 juta tahun dan ini berawal dari makhluk yang sangat sederhana. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioktif dengan zat hasil luruhnya.

Dengan metode tersebut tersebut dapat diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari penelitian berbagai batuan ternyata terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang menunjukkan tanda – tanda sisa kehidupan atau fosil. Ini berarti pada saat itu telah ada kehidupan dibumi.








3. Keanekaragaman Mahkluk Hidup

Setiap makhluk hidup mempunyai sifat yang sama atau berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Keaneka-ragaman hayati terbentuk akibat adanya keseragaman dan keberagaman sifat atau ciri makhluk tersebut. Jadi, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies, dan ekosistem di suatu daerah.
Penyebab keanekaragaman hayati ada dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif labil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme.

Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

a. Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu sejenis, misal keanekaragaman gen pada manusia.

Keanekaragaman gen pada manusia dapat terlihat pada perbedaan sifat antara lain warna mata (biru, hitam, dan cokelat), ukuran tubuh, warna kulit (hitam, putih, sawo matang, dan kuning), serta bentuk rambut (lurus, ikal, dan keriting). Keanekaragaman sifat tersebut 

b. Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antarjenis (interspesies) dalam satu marga. Keanekaragaman jenis lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Hal ini karena perbedaan antarspesies makhluk hidup dalam satu marga lebih mencolok daripada perbedaan antarindividu dalam satu spesies, misal tumbuhan sirsak dan srikaya. Keduanya termasuk dalam genus yang sama yaitu  Annona. Namun, keduanya mempunyai ciri-ciri fisik berbeda.

c. keanekaragaman Ekosistem

Dalam suatu ekosistem terdapat makhluk hidup dan lingkungan. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup melakukan hubungan timbal balik, baik antarmakhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam ekosistem.

Apa yang mengakibatkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi akibat adanya perbedaan letak geografis. Perbedaan letak geografis ini mengakibatkan terjadinya perbedaan iklim.

Pada iklim yang berbeda pasti terdapat perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lama penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang hidup di suatu daerah.


4. Penyebaran dan Sejarah Perkembangan Mahkluk Hidup

Berdasarkan Sejarah melalui penelitian Geologi (Penelitian tentang lapisan kulit bumi) ,berjuta juta tahun yang lalu dijelaskan perkembangan makhluk hidup dan lingkungannya ,dari awal terbentuknya permukaan bumi , munculnya makhluk makhluk kecil (microorganism)seperti protozoa yang kemudian berkembang menjadi makhluk yang lebih komplek, dan kemudian munculah makhluk makhluk raksasa, dan muncul makhluk lainnya seperti serangga, reptile, ikan, mamalia dan sebagainya.

Perkembangan makhluk hidup diBumi dapat dijelaskan dengan “Pembagian Jaman Berdasarkan Geologi” :

1. Zaman Azoikum (Zaman Tertua)

Zaman ini berlangsung kurang lebih 2500 juta tahun. Bumi masih merupakan bola gas sangat panas yang berputar pada porosnya.


2. Zaman Palaeozoikum (Zaman Kehidupan Tua)

Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Akan tetapi, pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan. Seperti makhluk bersel satu (mikro-organisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan & jenis ganggang atau rumput-rumputan. Adanya hewan dan tumbuhan di bumi pada zaman ini diketahui dari sisa-sisanya yang telah membatu disebut fosil. Fosil ini umumnya ditemukan di batu karang. Zaman ini disebut zaman primer (zaman pertama).


3. Zaman Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan)

Zaman Mesozoikum terjadi sekitar 65 sampai 200 juta tahun yang lalu. Saat itu mulai muncul pohon-pohon besar dan hewan yang hidup di darat. Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. iklim semakin membaik, curah hujan mulai berkurang. Sungai-sungai besar & danau banyak yang kering dan berlumpur. Ikan banyak yang mati, tetapi beberapa jenis yang dapat bertahan hidup. Ikan itu dapat bernapas meskipun tak ada air. Siripnya sangat kuat, bisa digunakan untuk berjalan. Mereka merangkak ke darat dan mulai hidup di darat. Ikan yang hidup di darat kemudian berubah, siripnya tumbuh menjadi kaki yang kuat. Ekornya tumbuh makin panjang. Kepalanya makin besar & keras. Hewan itu dapat hidup di air dan di darat. Mereka lebih banyak hidup di darat dan turun ke air jika bertelur. Beberapa jenis hewan amphibi tumbuh menjadi besar sekali, bahkan besarnya ada yang melebihi seekor buaya. Bentuknya berubah, sisiknya menjadi besar-besar. Telurnya bekulit keras seperti telur ayam.
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.

Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.


1. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Sumber daya alam  dan lingkungan hidup dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.

1.1      Berdasarkan Sifat

Menurut sifatnya, sumber daya alam dan lingkungan hidup  dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a.       Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
b.      Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
c.       Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.

1.2     Berdasarkan Potensi

Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dan lingkungan hidup dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:

a.       Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
b.      Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut  laut, kincir angin, dan lain-lain.
c.       Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

1.3  Berdasarkan Jenis

Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :

a.       Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b.      Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.


2. Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam

Sumber-sumber daya alam banyak sekali macamnya merupakan bahan dasar bagi pengelolaan untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Sumber daya alam akan benar-benar berguna apabila pemanfaatannya lebih menyangkut kebutuhan manusia. Pengelolaan yang kurang menyangkut kebutuhan manusia di samping akan merusak lingkungan sekitarnya juga akan menjadi   bagi manusia sendiri.

Oleh karena itu, dalam mengolah sumber daya alam harus berdasarkan prinsip-prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.   Berwawasan lingkungan  artinya mempertimbangkan kelestarian dan jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup. Berkelanjutan, artinya pengolahan sumber daya alam jangan sampai punah, perlu dipikirkan kelanjutannya.

Cara penggunaan sumber daya alam oleh manusia yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara sebagai berikut :

a.       Selektif, yaitu memilih, menggunakan, dan mengusahakan sumber daya alam dengan sungguh-sungguh untuk kepentingan kehidupan.

b.   Menjaga kelestarian. Untuk menggali dan mengolah sumber daya alam perlu menggunakan teknologi maju sehingga memungkinkan terpeliharanya kelestarian.

c.       Menghemat. Perlu dihindarkan pemborosan dalam mengolah sumber daya alam.

d.      Memperbarui. Perlu adanya upaya untuk memperbarui sumber daya alam antara lain dengan cara sebagai berikut :
a.   Reboisasi dan penghijauan lahan yang gundul.
b.   Mengembangbiakkan hewan dan tumbuhan secara modern melalui tindakan pelestarian.
c.   Penanaman ladang secara bergilir.
d.   Pengolahan tanah pertanian dengan pancausaha pertanian.




3. Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup berasal dari kata “lingkungan dan hidup” dalam kamus besar bahasa Indonesia yang di susun oleh tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa terbitan Balai Pustaka, 1984, lingkungan diartikan sebagai daerah (kawasan dan sebagainya), sedang lingkungan alam diartikan sebagai keadaan (kondisi, kekuatan) sekitar, yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku organisme.

a. Pengaruh Kependudukan dengan Lingkungan Hidup

Populasi dunia ini perlahan-lahan meningkat. Ketika hal ini terjadi, kita perlu mengambil hati-hati dalam memastikan kita tidak merugikan lingkungan. Jika kita tidak berhati-hati maka bisa menimbulkan dampak bencana bagi kita dan alam.

Sebagai kota tumbuh lebih besar dan lebih besar tanah alam sekitar mereka sedang berubah menjadi rumah dan gedung perkantoran. Kita perlu mengatur lebih dalam taman kota untuk memungkinkan sejumlah besar urbanisasi. Ini membantu untuk memperindah taman kota sambil membantu melestarikan lingkungan kita.

Seperti kita membangun rumah-rumah dan kota-kota kita menggunakan kayu semakin banyak dan sumber daya alam lainnya untuk bangunan.. Kita perlu membatasi berapa banyak penggalian diperbolehkan dalam satu area dan mereka harus ditanam kembali, bukan dibiarkan gundul. Jika Anda pernah melihat setelah sebuah tambang Anda akan mengerti bagaimana bekas luka ke bumi.

Ketika kita menggunakan pohon-pohon di hutan tropis atau hutan apapun kita harus menanam setidaknya jumlah yang sama dari pohon yang kami ambil dari itu.Burung, tupai, dan hewan lainnya menggunakan hutan-hutan untuk bertahan hidup dan mengumpulkan makanan.Tanpa ini habitat alami mereka perlahan-lahan akan mulai mati.

Sumber daya juga alternatif harus diteliti dan digunakan lebih berat. Seperti yang kita membakar bahan bakar fosil semakin banyak kita menyakiti atmosfer dan perlahan-lahan kehilangan sumber-sumber yang berharga.Belajar bagaimana untuk memperluas penggunaan kita matahari, angin, dan energi hidro-listrik akan sangat membantu menyelamatkan lingkungan.

b. Gambaran Umum Pengaruh Kependudukan terhadap Lingkungan

Lingkungan alam ini saling berhubungan karena setiap organisme, dari kuman untuk ikan paus kepada orang-orang, adalah bagian dari rantai makanan yang bergantung pada habitat yang sehat untuk bertahan hidup." Sebagai penduduk tumbuh, ada yang kurang dari sumber daya dunia bagi setiap orang; pribadi kita sepotong kue semakin kecil. Pernyataan itu menyiratkan bagaimana tindakan manusia dan bahkan semakin banyak orang yang membutuhkan sumber daya, dampak negatif terhadap lingkungan.

Daya dukung merujuk pada jumlah orang bumi dapat mendukung secara berkelanjutan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pemanfaatan sumber daya dan distribusi sumber daya.. Daya dukung diperkirakan di berbagai derajat dari angka terendah satu miliar sampai sekitar 44 milyar. Daya dukung telah ditingkatkan oleh ilmu pengetahuan dan diperkirakan bahwa jika Dunia melebihi "daya dukung" nya maka ilmu akan menjadi harapan terakhir kami untuk menemukan solusi.

c. Sikap Manusia Terhadap Kependudukan Dan Lingkungan Hidup .

Umat manusia harus menyadari bahwa bumi tempat berpijak memiliki keterbatasan daya tamping baik dari segi daya yang dimilikinya maupun dari segi materi yang dikandungnya.
Memperhatikan jumlah penduduk yang terus meningkat hingga memasuki abad ke-21, masyarakat jangan terpaku pada jumlah peduduk yang semakin bertambah, tetapi perhatian itu terutama lebih di fokuskan pada kebutuhan yang diperlukan manusia yang berlipat ganda. Menurut Otto Soemarwato, manusia terlalu arogan dalam memanfaatkan daya yang dimiliki bumi. Padahal manusia pendatang baru di bumi, nenek moyang manusia tertua muncul baru sekitar 3 juta tahun yang lalu. Manusia dikatakan modern adalah hasil proses evolusi, seperti halnya mahluk hidup lainnya, manusia berinteraksi denga lingkungan hidupnya. Oleh karena itu, maka setiap perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup sangat berpengaruh pada kehidupan manusia, padahal manusia ingin hidup sejahtera.

Pada hakekatnya, untuk membina kesejahteraan hidup manusia memerlukan 4 macam kebutuhan hidup yaitu: pangan, sandang, papan dan pendidikan.

d. Peran Teknologi Dalam Lingkungan Hidup.

Teknologi saat ini, kebijakan, dan pengaruh budaya hubungan antara dinamika populasi manusia dan lingkungan alam. Perubahan teknologi yang paling terpengaruh kondisi lingkungan yang berhubungan dengan penggunaan energi. Konsumsi minyak, gas alam, dan batubara meningkat secara dramatis selama abad kedua puluh. Sampai sekitar tahun 1960, negara-negara maju bertanggung jawab untuk kebanyakan konsumsi ini. Sejak itu, bagaimanapun, industrialisasi di negara-negara berkembang yang baru telah mengakibatkan ketergantungan lebih besar pada intensif dan sangat mencemari proses produksi-sumber daya.


4. Prinsip dan Usaha Pelestarian SDA dan Lingkungan Hidup

Prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup, secara teoritis-idealistis adalah sebuah prinsip yang menghendaki upaya-upaya konkret dilapangan untuk mewujudkan eksistensi kelestarian fungsi lingkungan hidup secara terus-menerus dari ancaman pencemaran atau kerusakan dari ancaman pencemaran atau kerusakan akibat kelalaian yang dilakukan oleh pelaku usaha atau kegiatan.


Idealisme yang melandasi prinsip ini pada intinya adalah proses atau cara yang tepat untuk melakuan beragam upaya untuk mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Landasan penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup tersebut.




Usaha-usaha yang harus dilakukan untuk Pelestarian SDA dan Lingkungan hidup antara lain adalah :

1. Menggalakkan reboisasi 
2.  Menggalakkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan PROKASIH (Program Kali Bersih) pada kota-kota besar dan padat industry.
3.  Melakukan Gerakan Tembang Pilih
4.  Mengurangi Laju Erosi

0 komentar:

Posting Komentar